Ginekologi

Menstruasi Retrograde: Penyebab, Gejala, dan Dampaknya


 
Klinik Ben Yuan Dao, Jakarta - Menstruasi retrograde adalah kondisi di mana darah menstruasi tidak sepenuhnya keluar melalui vagina, tetapi sebagian mengalir balik ke rongga panggul melalui tuba falopi. Fenomena ini sebenarnya dialami oleh 90% perempuan, tetapi pada sebagian kasus, bisa memicu masalah kesehatan serius seperti endometriosis.
 
Meski sering tidak disadari, menstruasi retrograde yang parah dapat menyebabkan nyeri haid hebat, infertilitas, atau komplikasi reproduksi lainnya. Artikel ini akan mengupas penyebab, gejala, dan dampaknya pada kesehatan perempuan.
 

Apa Itu Menstruasi Retrograde?

Menstruasi retrograde (retrograde menstruation) terjadi ketika aliran darah haid tidak sepenuhnya keluar dari tubuh, melainkan sebagian mengalir kembali ke rongga panggul. Darah ini mengandung sel-sel endometrium (lapisan rahim) yang dapat menempel dan tumbuh di luar rahim, memicu endometriosis.
 
Fakta Menarik:
  • Sekitar 70-90% perempuan mengalami menstruasi retrograde dalam kadar ringan.
  • Hanya 10-15% yang berkembang menjadi endometriosis.
  • Kondisi ini tidak selalu berbahaya, tetapi perlu diwaspadai jika menimbulkan gejala mengganggu.

Penyebab Menstruasi Retrograde

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko menstruasi retrograde meliputi:
 
1. Kelainan Struktur Rahim
  • Serviks yang terlalu sempit menghambat aliran darah haid keluar.
  • Bentuk rahim tidak normal (seperti uterus retrovert) memengaruhi aliran menstruasi.
2. Hormon Tidak Seimbang
Kadar estrogen tinggi dapat mempertebal endometrium, meningkatkan risiko sel endometrium mengalir ke panggul.
 
3. Aktivitas Fisik Berat saat Haid
Olahraga intens atau hubungan seksual selama menstruasi diduga meningkatkan aliran darah balik.
 
4. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan endometriosis meningkatkan risiko menstruasi retrograde parah.
 

Gejala Menstruasi Retrograde

Sebagian besar kasus tidak bergejala, tetapi tanda yang mungkin muncul antara lain:
  • Nyeri haid (dismenore) sangat hebat
  • Sakit panggul kronis di luar masa menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan intim (dispareunia)
  • Perdarahan berat atau tidak teratur
  • Masalah kesuburan (jika berkembang menjadi endometriosis)
Catatan: Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Cara Mengatasi Menstruasi Berlebihan dengan Mudah, Simak!

Dampak Menstruasi Retrograde pada Kesehatan Reproduksi

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan:
 
1. Endometriosis
Sel endometrium yang menempel di luar rahim menyebabkan peradangan, nyeri, dan jaringan parut.
 
2. Kista Endometrioma
Kista berisi darah haid yang terbentuk di indung telur (ovarium).
 
3. Infertilitas
Jaringan parut dan peradangan menghambat proses ovulasi dan implantasi embrio.
 
4. Perlengketan Organ Panggul
Darah haid yang mengendap memicu perlengketan antara rahim, usus, atau kandung kemih.
 

Dapatkan Penanganan di Klinik Ben Yuan Dao

Menstruasi retrograde adalah kondisi yang dialami oleh sebagian besar perempuan, di mana darah haid mengalir balik ke rongga panggul. Meski umumnya tidak berbahaya, pada kasus tertentu dapat memicu masalah serius seperti endometriosis, kista endometrioma, hingga gangguan kesuburan. 
 
Klinik Ben Yuan Dao menawarkan terapi tradisional Tiongkok seperti akupunktur dan obat herbal TCM yang dapat membantu Anda meraih kesehatan seperti semula. Kami siap melayani Anda setiap hari dari pukul 9 pagi hingga 6 sore. Jangan sampai menstruasi retrograde mengganggu aktivitas Anda, Segera hubungi kami melalui Whatsapp atau kunjungi kontak kami di website untuk penanganan yang optimal.
banner-popup